Underused #1: Logic is Underused

Bukan Tuhan yang menciptakan manusia, tetapi manusialah menciptakan sosok fiksi bernama Dewa/Tuhan ini, karena manusia adalah mahluk yang insecure dan lemah, mentally. Contoh mudahnya, Manusia zaman dahulu tidak tahu apa itu petir, karena tidak tahu, mereka jadi takut. mereka bilang petir itu adalah heavenly wrath, dan mereka pun mulai menyembah dewa petir agar dapat melindungi mereka. Mereka takut kepada panasnya matahari, mereka pun menyembah matahari, Etc. etc. etc. Ketidaktahuan mereka terhadap fenomena-fenomena alam tersebut membuat mereka takut, dan dari ketidaktahuan mereka akan ilmu pengetahuan tersebut, terciptalah sesosok dewa, sesosok “heavenly divine being” yang mereka anggap levelnya lebih tinggi daripada manusia.

(Tenang, ini bukan post tentang atheism koq)

You’d say that they were silly, huh?
Tapi Tuhan sekarang juga ga ada bedanya kan? Kmu bisa bilang kepercayaan mereka terhadap benda-benda mati, soul nenek moyang, animisme, Dewa-Dewa Yunani, Dewa-Dewa Mythology Norse, Dewa Dewa agama tertentu lain itu silly, kmu bisa deny kepercayaan-kepercayaan tersebut,
tetapi mengapa kmu tidak merasa Tuhan agama kmu sendiri tuh as deniable as well?
Apa yang membuat Tuhanmu lebih kompeten?
Kmu merasakan kehadiran Tuhanmu secara “nyata”?
Kmu merasa tenteram saat “berkomunikasi” dengan Tuhanmu?

Mereka juga begitu, tidak lebih, tidak kurang, sama saja semua. Karena memang itulah salah satu fungsi makhluk fiksi ini, bukan?

(Sekali lagi, ini bukan post tentang atheism lho…)

And let say if, for sake of argument, Tuhanmu bener2 ada, sebenarnya yang benevolent itu Tuhan atau manusia?
Mengapa saat sebuah bencana alam terjadi yang memakan korban jiwa puluh ribuan orang, manusia bisa mengatakan bahwa itu adalah cobaan yang diberikan Tuhan?
Apakah orang-orang yang mati itu semua memang pantas untuk mati? Divine punishment?
Apakah kamu tidak merasa bahwa “ur-sake-of-argument-exists God” ini terlalu di-pamper oleh manusia, manusia terlalu baik sama Tuhan, bahkan saat Tuhan melakukan human masacre pun manusia bisa maafin dan seenaknya bilang bahwa itu adalah “cobaan dari Tuhan”. HAH!

Kini seakan Tuhan saja belum cukup untuk “mengobati” kelemahan manusia, seakan Tuhan saja belum cukup untuk mereka percayai, belum cukup untuk menutupi illogicalities manusia, seakan logika masih belum cukup terkikis, kini manusia pun mulai percaya/meng-tuhan-kan hal-hal lain diluar logika lainnya.

ini bukan post tentang atheism, tapi yang ringan-ringan aja koq… tentang seputar World Cup..
(Tak nyambung? Style saya kan memang randomness. Cieh. style..)

Yeah, Yeah. Sebulan ini pol, semua mata tertuju pada turnamen sepak bola dunia ini.
Semua orang pada “tsamina-tsamina waka waka waka ee“–ing
(ada sih beberapa yang lain yang “kanina kanina niama niama ee”–ng… well, but that’s vulgar)

Vulgar-Man: “Vulgar!!!”
Fed: “Service!!!”


Dari yang bener-bener antusias soal bola, yang sekedar ikut-ikutan nonton karena ga ada kerjaan, yang menjudikan uang peti mati orangtuanya, yang ikut nonton biar dibilang gaul, yang sotoy main prediksi-prediksian, yang nongkrong di pangkalan ojek, yang suka liat bule memakai celana pendek berkeringatan mengejar bola, sampai yang suka menonton pembawa acara kuis bola mengacak-ngacak pin...semua ngebahas bola..

oh~ Franda~ senorita~
seandainya saya adalah bola Jabulani yang ada ditangan kmu~
seandainya saya adalah pin yang kmu acak-acak~
seandainya “intersport dari gudang garam internasional pria punya selera” adalah password menuju hatimu~
tahukah kmu betapa kamu telah mengacak-ngacak hatiku dengan suara cemprengmu?~
(???????????!!)


Salah satu hal yang menjadi sorotan publik pada World Cup yang akan mencapai puncak orgasme-nya pada malam hari ini adalah Paul the Octopus,
gurita yang berdomisili di Germany yang katanya telah menebak benar semua hasil pertandingan yang dilalui Germany dengan benar. Seiring dengan “ramalan” dese yang semakin tepat. Semakin banyak pula orang yang percaya kepada “kesaktian” gurita itu.
Dan logika pun lagi-lagi mulai terkikis karena superstition.
Saya yakin masih banyak orang yang menggunakan logika dan mampu menyikapi Paul dengan wajar, tetapi lebih banyak lagi yang jelas2 tidak. For Fun, ok, tapi klo sampe percaya ama dia, saya tidak mengerti…

Paul dalam setiap ‘ramalannya’ hanya diberi pilihan 2 buah kotak. Coba dipikir secara logis, peluang dia untuk bisa menebak secara benar itu sangat tinggi kalo cuman ada 2 kotak. 50:50. Benar atau Salah. Itu saja. Bahkan ayam jantan, Ken, yang dipiara nyokap saya pun bisa jadi ayam sakti cenayang klo cuman dikasih 2 pilihan begitu. Coba Paul diberi 20 atau lebih kotak pilihan yang berisi bendera-bendera yang berbeda untuk memperkecil peluangnya. Saya tidak yakin dia akan dapat masuk ke kotak yang benar. Klo masuk paling juga masuk ke kotak yang menurut dia menarik, apakah dari segi bentuk, warna, desain, tingkat familiaritas, I dunnoe, I’m not an octopus, and I’m to lay too read articles about octopus. Klo begitu masih benar sepanjang turnamen, baru saya speechless…

Yang kedua yag tidak kalah “gak penting”-nya di kalangan masyarakat Indonesia adalah si jidat Bezita, si jidat love, Deddy KokBuset, tentang kotak ramalan dan kode NC1253HZ6 nya itu.

Dia bilang siapa yang mampu memecahkan kode NC1253HZ6 itu akan mengetahui siapa pemenang World Cup, dan masyarakat Indo pun pada rame berbondong- kedondong mencoba untuk memecahkan kode tersebut dengan hasil decode yang bermacam-macam.

Memang pada kreatif hasil decode-nya.
Saya salut, namun di lain sisi, saya heran..
mengapa mereka bisa mikir untuk decode codenya tapi pada tidak memakai logika untuk memecahkan trik dibalik kode tersebut?

Kokbuset cuman menyebutkan kodenya, dan tidak menyebutkan bagaimana cara decodenya, pake enkripsi apa, pake perhitungan gimana, etc…

Mengapa?
Karena memang ga ada enkripsi/perhitungan/rules apa-apa dibaliknya. Cuman trik sulap simple, dan kalo kmu merasa dia bener2 bisa meramal, anda telah dikibul…

U See, kode itu (as if it’s even fitted to be called a Code…) bisa fit/cocok ke apa aja, siapa aja, negara apa aja karena tidak ada certain rule untuk decode code tersebut.. ketiadaan cara decode ini adalah hal yang sangat crucial. itu merupakan kunci dari trik ini.

Anda bisa decrypt code itu sesuka-suka kamu…
NC bisa berupa nama orang, New Champion, New Country, Negara Cukimai, No Cow, Nenekku Cowok, apa saja terserah persepsi kamu.
1253 bisa berupa nomor togel, nomor plat mobil, derajat peta negara, tanggal kejadian suatu hal, apa saja terserah persepsi kamu.
HZ bisa berupa nama orang, Hewan Zebra, Homo Zombie. apa saja terserah persepsi kamu.

Ini yang menjadi triknya…
nanti setelah tau pemenangnya, dia tinggal menghubung-hubungkan, menyambung-nyambungkan kode tersebut dengan negara pemenangnya aja. Simple. Toh, kodenya juga open-ended begitu.

Edited:
pemecahan trik video youtube deddy corbuzier...
pemirsa, pepemirmirsasa, ya olloh (pun intended?) terrnyata NC1253zh6 itu lebih simple lagi dari yang saya tulis diatas, saya yakin anda mungkin juga bisa memecahkan, tapi karena saya udah nulis analisa tentang kode itu diatas, klo saya ga memecahkan trik video itu disini, kan nanti eike di-boo kayak Suarez, trus dibilang sotoy...

anak IT (cieh..anak IT) yang salah jurusan yang sering berkutat di Youtube, seharusnya bisa memecahakan trik ini dengan mudah, hanya dalam 5 langkah:
  1. dia buat account NC1253HZ6 di youtube
  2. pada bulan juni tanggal 17 dia upload video yang telah ia rekam sebelumnya tentang "ramalan" pemenang World Cup.....Tapi yang dia upload bukan cuman 1 video yang sekarang kamu lihat di account Youtube itu aja... melainkan video-video yang didalam masing-masing video-nya itu, dia nyebutin negara negara yang berbeda, jadi misalnya ada 16 negara kandidat pemenang, ya dibikinlah 16 video dengan "ramalan" yang berbeda...
  3. video-video yang di upload tersebut semua dibikin hidden/tidak bisa dilihat publik
  4. setelah mengetahui pemenang WorldCup-nya, dia tinggal menghapus video-video lain yang ada dan unhidden video "ramalan" tentang Spanyol...dan voila! terciptalah video dengan alibi tanggal 17 Juni tersebut
  5. dia bilang udah ada orang yg pernah membuka video itu? itu mah pandai-pandai dia aja. wkwk...nice social engineering, dasar jidat Bezita..tapi jangan bilang dia membodohi masyarakat, kalau ternyata sebenarnya masyarakat sendiri yang rela untuk dibodoh-bodohin.


Trik kotak yang disegel dan digantung sebelum World Cup dmulai bahkan lebih simple lagi. Kotak tersebut sudah ada mekanisme uniknya, dia hanya perlu swap kertas berisi nama pemenang World Cup nanti dan voila! Dia mendapat tepuk tangan meriah. wouldn't be nice~

semua tidak lebih dari trik sulap yang sangat simple bila dipikirkan secara mudah. Namun saya salut saja dengan kemampuan social engineering dese untuk memanipulasi masyarakat sehingga mempercayai bahwa dia bener-bener bisa meramal…(padahal dia lebih cupu, in a way, dibanding Paul)
Dan kata “Meramal” ini sendiri sebenarnya udah ada diluar logika, bukan?

Kalo dijelasin begini, jadi gampang..Tetapi kenapa masih banyak yang percaya? Masih banyak yg sibuk-sibuk decrypt code ga jelas itu? Jreng jreng jreng~

Ayo kita coba untuk menyikapi kehidupan kita secara lebih logis dan skeptis.
(ini kayak kalimat di spanduk di simpang jam euy!)
Ga perlu logika programming macam dewa toh. I Hate Programming (korban salah jurusan)
Be Skeptic, Be Curious.
Mencari tau scientific reason dibalik terjadinya suatu fenomena sebelum kita percaya buta pada suatu hal yang belum kita ketahui kebenarannya dan ikut dibodohi-bodohi seperti orang lain itu asik koq, menambah pengetahuan baru.

Kan kita ga hidup di zaman tanpa ilmu pengetahuan..
kan kita da tau apa yang menciptakan petir,
kan kita da tau bumi itu bulat,
kan kita da tau bumi itu mengelilingi matahari dan bukan sebaliknya…

Thanks God (pun intended?) dari dulu sampe sekarang juga masih ada orang yang skeptis dan cukup logis (walau kalah banyak dengan orang yang fanatik takhayul dan dunia mistis) untuk mempertanyakan kebenaran suatu doktrin ajaran, dan mencari tau kebenaran yang sesungguhnya..
Kalo ga ada mereka yang skeptis dan logis dengan pemikirannya yang keren-keren,
jangan-jangan sampai sekarang masih pada percaya bahwa petir itu hukuman Dewa terhadap manusia dan Pak RT harus mengorbankan anak perawan tercantik di komplek perumahan kita setiap musim badai untuk mereda kemarahan Dewa,
jangan-jangan sampai sekarang masih pada percaya bahwa matahari mengelilingi Bumi,
jangan-jangan sampai sekarang masih pada percaya bahwa Bumi berbentuk datar atau bertumpu pada seekor kura-kura…

Vulgar-Man: “Vulgar!!!”
Fed: “Service!!!”

Comments

Popular Posts