1572 Words of A Mindless Mind

The Mechanism
Memang belum semua hal/fenomena yang terjadi di dunia ini dapat dijelaskan secara scientific oleh manusia, namun itu bukan alasan untuk serta merta mengesampingkan logika dan langsung drag-and-drop hal-hal yang belum bisa dijelaskan tersebut ke dalam folder "supranatural/magis", tanpa benar-benar mencari tahu sebelumnya.

Dari sudut pandang tertentu, sebenarnya, setiap hari jutaan manusia melakukan hal-hal yang bersifat “magis”.

Kita bisa travel lebih cepat daripada seekor kuda, kita bisa melakukan percakapan dengan orang lain yang terpisah jauh antar kota/negara/benua. Kita melihat manusia bergerak dalam sebuah kotak persegi beraneka ragam ukuran. Kita menerangi malam tanpa menggunakan api. Kita mengubah suhu udara sebuah ruangan menjadi dingin dalam sekejap.
Mengapa kita tidak menganggap hal-hal tersebut sebagai hal yang “magis” / “mistis” / “mukjijat”?

Karena kita telah mengetahui cara kerja barang-barang ini, kita mengetahui bahwa alat-alat ini adalah hasil dari perkembangan teknologi. Bukan karena yang namanya “divine intervention” atau "supranatural phenomenon".

Ketika kita memiliki konsep mengenai bagaimana mekanisme sebuah hal bisa terjadi, apa yang masih perlu kita mistis-mistis-kan, magis-magis-kan, mukjijat-mukjijat-kan?

Saya berharap suatu saat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan dapat menepis dan menjelaskan semua pemikiran-pemikiran tentang hal-hal yang bersifat "supranatural" tersebut.

***

In The Sun
Sinar Matahari belakangan ini masih mematikan dan tabung gas 3 Kg masih terus meledak (?). Panasnya semakin epic, terakhir kali saya sempat menempelkan sepotong daging sapi di dinding rumah saya yang terexpose langsung dengan sinar, dan 1 menit kemudian, udah jadi well-cooked sirloin steak bbq flavor.
saking mematikannya si matahari ini, saya sampai kehabisan jokes/gags/geng/puns tentang matahari, yang ada malah puisi:
Matahari….
everything we do, we do it for euu,
Dengan kehangatan dan kasih sayang.

Matahari….
always stay beside euu,
Saat-saat indah menjadi kenyataan.

Matahari….
Ermm, wait…. itu kan… nevermind

Berbicara tentang Matahari, eike jadi teringat kisah/legenda/folklore bahwa dulu terdapat 9 buah Matahari, bumi kepanasan, populasi bumi sengsara. Tapi kemudian muncul seorang pemanah yang berhasil menembak 8 Matahari-Matahari lainnya dan menyisakan 1 Matahari, bumi pun tidak kepanasan lagi, dan manusia-manusia kembali hidup dengan tenang. Kemungkinan panahnya sampe ke matahari kita kesampingkan dulu.. Tahukah betapa kacaunya orbit Bumi kalo Tata Surya kita ada 9 matahari?? Tata surya dengan 2 atau 3 matahari aja orbit planet-planetnya udah kacau dan kemungkinan adanya kehidupan sangat tipis jika tidak mungkin, ini ada 9 matahari pulaq?! Mana mungkin ada kehidupan di tata surya seperti itu! #JustSaying #GakPenting

Berbicara tentang orbit Bumi, saya jadi teringat tentang Mbah Galileo. Mbah Galileo adalah pendukung Heliocentric yang dikemukakan Copernicus, sebuah pandangan bahwa matahari adalah pusat dari tata surya, di masa dimana mayoritas masyarakat pada umumnya dan ahli astronomi khususnya saat itu, berpaham Geocentric, menempatkan Bumi sebagai pusat dari Tata Surya, Matahari yang mengitari Bumi.
Copernicus “beruntung”, ia koit beberapa waktu setelah buku berisi pandangan heliocentric-nya dan dia tidak pernah mengemukakan teorinya tersebut kepada masyarakat umum, takut terjadi kontroversi dan mendapat kecaman.
Berbeda dengan Mbah Galileo yang tidak sebegitu hoki, setelah dia melakukan penelitiannya sendiri, proving and convinced, serta mengutarakan dukungan terhadap teori Heliocentric-nya secara gamblang, dia malah di-cap telah melakukan tindakan Heresy, karena pandangan Heliocentric ini bertentangan dengan ajaran Agama, bertentangan dengan intrepretasi mereka terhadap Kitab Suci, oleh *uhuksiapalagiklobukanuhuk* Gereja Katolik.
Ia divonis “Vehemently a suspect of heresy”. Dia dipaksa untuk “bertobat”, “berpikir kembali tentang kesalahan pemikirannya” di rumahnya, seumur hidupnya, mpe dia koit. House arrest for the rest of his life. (Inilah mengapa banyak orang yang mengatakan bahwa Galileo “dibunuh” oleh Gereja..)

Kita, di zaman ini, secara lumrah mengetahui bahwa sebenarnya Mbah Galileo lah yang benar, namun di zamannya itu tidak, hampir semuanya menganggap dia salah, apalagi backingannya Gereja, boq. Yang Backingannya Pak Presiden aja bo lawan deh..
Diasumsikan, jika populasi bumi saat itu adalah x orang, maka di saat itu, yang mempercayai bahwa Bumi adalah pusat tata surya adalah berjumlah x-1 orang. Jika populasi bumi saat itu 1.000.000.000 orang, maka ada 999.999.999 orang yang sebenarnya salah, tapi karena Gereja dan mayoritas berpikir begitu, mereka menjadi pihak yang benar.
(tapi tentu saat itu gak hanya Mbah yang heliocentric, masih ada yang lain, meski tetap dalam jumlah yg microscopic. Ini cuman contoh biar nampak tingkat rationya yang ekstrim gitu..)

Kuantitas “menang” atas kualitas, dunia mengangap Mbah salah, padahal pendapat dialah yang benar, yang berkualitas. (Gereja baru mengakui kesalahan mereka bertahun-tahun kemudian. Too late, pope!)

Ketika kamu adalah satu-satunya yg benar di tengah lingkungan orang-orang yg salah, maka yang akan dianggap salah adalah kamu sendiri.
Ketika kamu adalah satu-satunya yg waras di tengah lingkungan orang-orang yg tidak waras, maka yang akan dianggap gak waras adalah kamu sendiri.

Sampe sekarang pun kuantitas sering “menang” atas kualitas, mirisnya, justru di hal-hal yang sebenarnya tidak valid untuk dikaji menggunakan kuantitas.
Mayoritas populasi sering menjadi tolak ukur yang tidak sepantasnya untuk benar-salah / baik-buruk nya sesuatu. Padahal sebenarnya kata mayoritas juga belum tentu benar.

Mayoritas memakai pakaian bermerek untuk dianggap keren, maka orang-orang yang memakai pakaian murahan dianggap kampungan.
Mayoritas memakai pakaian warna Hitam karena lagi “in”, maka orang-orang yang memakai warna lain diejek ketinggalan zaman.
Mayoritas memakai henpong BlackBerry, maka orang-orang yang tidak menggunakan BlackBerry dibilang tidak gaul, kuper.
Mayoritas bilang rambut lurus lagi trend, maka semuanya pada pergi rebonding, dan orang-orang berambut kriting dibilang jelek.
Mayoritas pada awalnya cinta mati ama F4 Taiwan, semua berbondong-bondong ngefans nonton Meteor Garden. Beberapa lama kemudian mayoritas menganggap mereka norak, maka orang-orang yang menontonnya pun dianggap norak.
Mayoritas berpendapat bahwa lebih cewe cakep tuh yang type langsing. Maka cewe-cewe pun sibuk diet. Yang gemuk diet, yang kurus pun diet. Dan orang-orang berbadan agak gemuk diejek-ejek dalam pergaulan.

Padahal apa salahnya memakai kaos oblong klo lu memang hepi?
Padahal apa salahnya memakai warna yang tidak lagi trend klo lu memang mau?
Padahal apa salahnya memakai mobile device merk lain klo lu memang lebih suka?
Padahal apa salahnya berbulu ketek keriting klo bulu ketekmu lebat? (?)
Padahal orang-orang yang menganggap F4 tuh norak adalah orang-orang yang ngedemenin F4 pada awalnya juga.
Padahal apa salahnya tidak langsing klo lu gak obesitas?

Kita tuh hidup dibawah ekspetasi manusia lain, pengen mendapatkan acceptance/ acknowledgement dari orang lain, pengen berada di dalam lingkaran. The social expectation.
Mengapa kualitas pribadi kita, dengan segala keunikan kita, harus dikikis sedemikian rupa oleh si kuantitas, oleh mayoritas, oleh the general public, hingga manusia pada jadi stereotypical?
Mengapa kita harus jaim klo memang lagi pengen tertawa terbahak-bahak?
Mengapa kita tidak bisa menjadi apa pun kita sebenarnya?
Mengapa harus kuantitas yang menjadi tolak ukur?
Sekarang berapa banyak manusia yang bisa survive dalam sebuah hubungan sosial tanpa harus memakai topeng?
Look what they had done to us; we’re not even who we were used to be anymore. We used too many mask to façade ourselves. Sampai-sampai tidak tahu yang mana muka asli lagi. Who are we? Mengapa kita harus façade, merasa bersalah, merasa tidak confident untuk menunjukkan wajah asli kita?
The nature of this screwed up society is ruining us; the society is ruining the very people inside the society itself.

Walaupun kamu tidak membunuh, tetapi mayoritas/semua orang bersekongkol untuk meng-frame kmu, menjebak kamu, semua alibi dan bukti dibikin sedemikian rupa menuju dirimu. Maka kamu akan divonis pembunuh. Ujungnya, bahkan kmu sendiri pun ragu-ragu sebenarnya kamu telah menbunuh atau tidak.

We are just ruining ourselves, actually.

…jauh sekali topik tentang matahari ini menyimpang =_=

***

A New Location-Based Media
Apakah anda mengenal Foursquare (foursquare.com)? (klo ga kenal, search sendiri lha di web, ckckc) Sebenarnya apa sih manfaat dari penggunaan FourSquare ini?
Untuk ‘melaporkan’ lokasi dimana anda sedang berada?
Tapi siapa sih yang selalu pengen tau kamu sedang berada dimana…. selain Mr.Stalker?
Konsep 4sq.com ini sangat boring sekali, menurut saya.. Apalagi kalau user-nya manusia biasa yang sehari-harinya pergi ke tempat yang “itu-itu” saja. Yang ngeliat account-nya aja bosan, apalagi usernya sendiri yang setiap hari “ngelapor” macam orang mindless. Bahkan Mr. Stalker pun jadi malas nge-stalk.

Oleh karena itu, saya kepikir sebuah ide cemerlang, saya ingin propose sebuah media baru yang berbasis lokasi juga,
Sebuah media yang secara konsep dasar tidak berbeda banyak dengan 4Square, namun memiliki fungsi yang berbeda, yang lebih spesifik, dan memiliki manfaat penggunaan yang lebih jelas, baik untuk kalangan user maupun kalangan stalker.

Perkenalkan, inilah PipisSquare (pi2sq.com) Jreng jreng Jreng

Photobucket


Seperti sugesti dari namanya sendiri, Pi2sq digunakan untuk “melaporkan” di lokasi mana saja anda pipis. Contoh penggunaan:

  • Kencing at wc lt.2 Nagoya Hill (Nagoya, Batam Island) via Pipis Square – http//pi2sq.com/PangJio.
  • Kencing at pohon jambu tetangga sebelah (Villa Rafflesia Blok C2 no.14) via Pipis Square – http//pi2sq.com/SiSuaPang.
  • I just became the pee mayor of ban mobil Corolla tetangga sebelah on @pipissquare! http://pi2sq.com/KaNiNa.

Manfaat Penggunaan:
  1. Bagi user, ia dapat digunakan saat kita lagi kebelet kencing/boker, anda bisa menggunakan PipisSquare untuk mengetahui lokasi toilet terdekat berdasarkan mapping lokasi pipis users lain. Bahkan disaat darurat, anda bisa menumpang WC di rumah user PipisSquare lainnya! Kami percaya para user pi2sq mempunyai solidaritas yang tinggi.
  2. Manfat lainnya bagi user, ia dapat mengetahui statistik berapa kali ia kencing setiap hari, dimana data-data dari sana dapat dijadikan tolak ukur kesehatan ginjal user. Kami juga akan segera menambahkan fitur “PhotoPee” pada versi berikutnya, dimana anda dapat meng-upload foto air seni anda ke dalam server pi2sq, sehingga kami dapat menganalisa mengenai warna kencing anda dan implikasi lebih detail akan keadaan ginjal anda.
  3. Bagi Stalker, anda dapat mempelajari pattern dimana calon korban anda pipis, sehingga anda dapat standby terlebih dahulu di temapt tersebut, menunggu korban dengan camera/handycam anda.

Dengan berbagai fitur menarik yang kami miliki, kami yakin Pipis Square akan booming setelah launching dan akan segera mengungguli FourSquare. Kalo mao beli stock PipiSquare, lebih baik segera beli juga ama saya sebelum harga stock-nya melonjak tinggi nanti. Call me~

I know, I know, saya memang creative, anda tidak perlu memuji diriku. (siapa yang memuji??)

PipisSquare – Peeing has never been so much fun before!

***

Bimbo's Limbo
A bimbo bitching about another bimbo. Ironic. When a bimbo bitched too much about another bimbo tanpa menyadari bahwa dirinya tidak lebih dari apapun yang dia katakan tentang bimbo lain tersebut, she goes to the Limbo.

Photobucket

Wait, not this limbo!!! ini mah Limbo Dance!!!

Comments

Anonymous said…
nice post..

Popular Posts