All We Know Is Falling
“ Fuck, this hurts so much.“
“ Yeah, I know. But that is life. If nothing else, that’s life, you know? It’s real. Sometimes it fuckin’ hurts. To be honest, it's sort of all we have.”
Entah kenapa akhir bulan Maret kemaren dilewati dengan banyak berada di dalam suasana kelam mortality. Dimulai dari film Garden State yang keseluruhan ceritanya dipicu oleh kematian nyokap tokoh utama, postingan blog-nya yui, meninggalnya orang tua salah seorang teman, meninggalnya seorang tetangga beragama Kristen, sampe koit-nya salah satu kucing liar di halaman rumah kosong disamping rumahnya TetanggaSebelahYangBelumPindahKarenaRenovasiYangTakKunjungSelesai™. Kucing belang abu-hitam itu tergeletak begitu saja. Bedanya, jika orang-orang yang saya sebut diatas mendapatkan proper funeral dan rasa simpatik dari banyak orang dengan mengirimkan papan2 bunga (entah itu orang lagi menikah atau buka toko, tetap aja desain papan bunganya sama) serta kunjungan berduka dari sanak saudara, maka si kucing hanya ditutupi oleh selembar karton putih biar baunya ga menyebar. Ironic sekali. Jika orang-orang berbondong-bondong datang ke rumah tetangga Kristen saya tersebut untuk menangisi dan menyanyikan aneka ragam kidung, maka si kucing hanya dibiarkan membusuk begitu saja disana, unnoticed. Ironic banget. Padahal TKP begitu dekat satu sama lain, tetapi nasibnya benar-benar berbeda satu sama lain. Sampai saat saya mengetik tulisan in pun saya masih bisa melihat dari jendela kamar bahwa mayat si kucing masih ada disana, ditutupi karton. Ironic seperti Ironman(?)
Saya jadi berpikir apakah nasib saya akan seperti nasib Bung Kucing. Tergeletak tanpa napas begitu saja tanpa ada yang peduli.
Selain itu, yang mengerikan dari kematian ini adalah bahwa kamu tahu kamu akan perlahan-perlahan dilupakan oleh orang lain yang masih hidup. Keluarga inti anda mungkin akan mengingat anda seumur hidup mereka, tetapi orang-orang lain kemungkinan besar akan tidak. Apalagi klo udah lewat beberapa decade, beberapa abad, beberapa millenium. Siapa yang kan mengingatmu? Seperti kenyataan bahwa kamu tidak mengenal apalagi mengingat sama sekali siapa bapaknya kakekmu, siapa kakeknya kakekmu. Tubuhmu tidak akan ada sisanya (kecuali jika kamu pernah melakukan operasi plastic ,mungkin ada sisa beberapa liter silicon yg belum menguap). Hell, no one will even know you, not even your own descendents, not even Facebook!
Saya ambil contoh Beatrice Xu Wei Lun, artis cakep Taiwan yang kematiannya karena kecelakaan lalu lintas sangat diekspos media beberapa tahun silam, sampe dibuat acara khusus di tivi serta lagu khusus buat mengenangnya. Sekarang, siapa yang masih mengingatnya?
Contoh lain, sekarang kasus David NTU begitu fenomenal dan banyak di gembar-gemborkan massa, tetapi beberapa tahun kemudian, saya rasa tidak akan ada banyak orang yang mengenang kematian dia sebanyak simpatisan dirinya di beberapa grup fesbuk sekarang, orang-orang akan perlahan melupakannya, slowly, eventually, for sure..
Sekarang kamu begitu sibuk meng-add orang-orang yang tidak kamu kenal kedalam fesbuk-mu hanya untuk pamer popularitas dan koleksi teman cew/cow, sekarang kamu begitu sibuk meng-update status fesbuk kamu setiap hari bahkan setiap jam untuk mendapatkan perhatian/comments orang lain, sekarang kamu rajin bergabung dengan groups/causes gak jelas di fesbuk, sekarang kamu asyik mengikuti berbagai jenis tes psikologis abal-abal di fesbuk. Apa gunanya? Pada akhirnya berapa orang dari mereka yang bener-bener peduli? Pada akhirnya berapa dari mereka yang akan mengenangmu? Quantity tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Quality..(koq keqnya agak gak nyambung)
Kayaknya satu-satunya cara biar bisa dikenang oleh umat manusia adalah dengan menjadi orang terkenal dan dicatat di buku sejarah deh, seperti Om Albert Einstein, Bang Isaac Newton, apek Adolf Hiter, dan kawan-kawan lainnya. Hmm, lalu apa yang harus saya lakukan biar bisa masuk ke dalam topic pembahasan kulikulum pelajaran sejarah? Hmm, klo di buku sejarahnya ada foto gw lagi ngupil gitu, pasti catchy banget deh buat anak-anak sekolah.
Well, none of that really matter ketika sudah mati, ya? Ketika otak dan jantung telah berhenti berfungsi, maka segalanya telah berakhir. The End. Bahkan jika ada yang breakdance diatas peti jenazahmu pun ga bakal kmu tau deh.
Sekarang mana yang akan kamu pilih, melihat keluarga & teman-teman kamu meninggal satu per satu, atau meninggal lebih cept daripada mereka agar tak perlu merasakan agony-nya ditinggalkan mereka?
Saya pernah menulis di “Sometimes” bahwa saya tak bisa dan bahkan gak berani memikirkan jika suatu saat nanti saya harus merasakan kepergian seseorang dari keluarga inti saya sendiri(saya sangat salut dengan mereka yang bisa tegar menghadapi hal ini)..
Dan intinya gwa seh belum mau meninggal sebelum menikah, ahaha..(alasan macam apa itu?!)
Wa juga belom memuaskan rasa penasaran gw tentang luar angkasa. Bumi yang berada di dalam gravitasi tata surya matahari yang merupakan setitik kecil dari galaksi bima sakti yang hanya merupakan bagian kecil dari sebuah kumpulan gugusan bintang serta galaksi-galaksi lainnya, apakah benar di dimensi yang tampaknya tiada batas ini, hanya bumi saja yang memiliki kehidupan?(sci-fi banget~) Ini berada di laur jangkauan pengetahuan manusia sekarang, tetapi berabad-abad, ber-milenium-milenium kemudian, wa rasa misteri ini akan bisa dipecahkan (tidak seperti sekarang, menggeneralisasi semua hal yang berada diluar jangkauan interpretasi akal pikiran, ilmu pengetahuan, teknologi manusia sebagai “kuasa tuhan”, bah!), dan kemudian manusia bisa bergerak bebas, travelling in the ocean of stars (hidup romansa sci-fi~).
Wa seh sangat berharap adanya kehidupan lain di suatu planet lain nun jauh disana..
klo tidak, bukankah manusia bumi ini adalah makluk hidup yang..., I don’t know, …lonely?
Btw, baru dapat info kalo lagi ada lomba ngeblog tentang Batam lho, tapi emangnya apa yang pantas diceritakan mengenai kota kelahiran dan kemungkinan kota kematianku ini? Saking muaknya ama kota ini, kadang mau nongkrong pun ga tau kemana. Percakapan yang biasa terjadi adalah seperti ini
A:“woy, coy ,keluar nongkrong yok”Dan entah kenapa kami sudah di mc.D (ujung2-nya selalu disitu, what a life~)
B:“ayok, kemana?”
A:“gak tau neh, ada ide ga?”
B:“ga ada, gan”
A:“wah, gimana neh?!”
Ada ide?
Bentar lagi blog ini udah mau 1st year anniversary loh (20 April), ditunggu kado-nya, haha..
Currently listening to Adhitia Sofyan’s Adelaide Sky…
I'll be looking at my window seeing Adelaide sky
Would you be kind enough to remember
I'll be hearing my own footsteps under Adelaide sky
Would you be kind enough to remember me
Comments