Perseids
Setelah awalnya mengurung niat untuk mengamati meteor shower karena sudah cukup ngantuk, tiba-tiba saya kembali terbangun sekitar jam 02.30am, tampaknya saya tidak akan bisa tidur nyenyak sebelum saya mengamati meteor shower ini dengan mata kepala sendiri.
Yeah! Meteor Shower tidak tejadi setiap saat, let’s do this!!
*putar lagu Mind Heist dalam otak*
Rasa kantukku kali ini telah dikalahkan oleh determinasi ku. Dengan segenap determinasi yang saya miliki tersebut, saya berjalan menuju loteng rumah.
Seandainya determinasiku ini bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih penting dan berguna dalam hidup daripada cuman untuk mengamati hal-hal ga penting…
jlebb!!
saya merasa tertusuk oleh kata-kataku sendiri…
So I went up to the rooftop again, drinkin’ ma booze (errm, actually, it was Coca-Cola..)…
Tiba diatas saya melihat pemandangan yang LUARRR BIASAAA!
Words simply cannot describe the beauty of this astrological phenomenon before my eyes!!!!!
…
…
…
…
…
Nah, I’m just pulling your leg…
Mengamati bintang jatuh dan benda-benda langit lainya secara kasat mata setidaknya butuh kondisi langit yang bebas dari awan dan kondisi lingkungan yang bebas dari polusi cahaya, serta seorang atau lebih pengamat yang kurang kerjaan..
Malam tadi hanya langit bagian selatan yang tertutup oleh awan pekat. Namun, polusi cahaya di Batam cukup mengganggu. Can’t help it if. Salah satu saat yang paling bagus untuk mengamati langit malam adalah ketika bosnya PLN lagi ngambek di malam hari. Klo soal pengamat yang kurang kerjaan sih, saya ahlinya *bangga*
Penantianku tidak belangsung lama, setelah berdiri memandang langit Timur beberapa menit, 1st drop of the Perseid Meteor Shower was sighted. Saya cukup terpesona, ekor dari meteornya cukup panjang dan terlihat lumanyan jelas.
Sebenarnaya juga samar-samar melihat 4-5 tetes lainnya secara samar-samar, tetapi samar-samar tidak saya masukin ke dalam hitungan karena nanti akan jadi samar samar.
Berbekal pengalaman mengamati Leonids dulu, (cie i la) dimana penampakan bisa datang dari segala arah langit, saya berusaha nge-scan semua arah. Jeda yang cukup lama sebelum the 2nd drop was sighted, di langit bagian utara. And then the 3rd, 4th, 5th, 6th, and the 7th drop muncul dalam jangka waktu yang berdekatan dari arah angin yang sama.
The 4th drop membuat saya merasa surprised. Saat kemunculannya saya sampai mengumpat “PANT*Q!!!!” saking senang dan kagetnya.
(Saya biasanya ga sevulgar gitu koq, saya tu elegan tau)
4th adalah bintang jatuh sejati, ukurannya lebih besar dan panjang dari semua yang pernah terlihat. (Innuendo intended?)
Ekornya berwarna merah jingga, dan bertahan selama 1-2 detik lebih lama daripada yang lain sebelum ia dissolve di udara. Berbeda dengan yang lain yang berwarna putih, yang hilang begitu saja dalam sepersekian detik.
Tapi tentu saja belum bisa mengalahkan meteor rain di film meteor garden yang bertahan sampai bermenit-menit. Pei Ni Cu Khan Liu Xing Yu Luo Zhai Ji Zhe Di Qiou Shang~ (WTF)
Saat nge-“PUAANT*QQ!!!” tadi saya juga berhasil mengabadikan 4th drop saat muncul tadi,
saya share disini exclusive utuk anda, pembaca blog fed yang berbahagia!!
Behold, a glimpse of this magnificent shooting star!!
Anyway, setelah di-mesmerized oleh 4th and the others, penantian selanjutnya berlangsung cukup lama. Sektiar jam 03.30am, saat saya sudah hampir mau turun, sosok the 8th drop muncul dari arah Selatan yang tertutup awan. Jreng!
Lalu berikutnya, dari arah ke arah timur, saya melihat sebuah pesawat lewat. Jreng Jreng!! (sebenarnya ga penting sih...)
Umpatan maut berikutnya, “WUIH!! BABIIII!!!” muncul ketika saya melihat the 9th drop di arah barat. bener-bener dari segala arah neh meteornya. 9th juga keren, hampir sama dengan 4th.
Em, saya sebenarnya elegan koq, Umpatan hanyalah ungkapan kekaguman saya.
Seperti saat saya melihat goal-nya Forlan di WC2010 kemaren, gw langsung ngumpat “KAAMPREETT FORLAN!!!”
itu bukan karena saya ga suka forlan, justru sebaliknya karena saya kagum banget dengan penampilan dia yang konsisten dengan goal-goal cakepnya…
Lalu kadang saat saya nampak cewe berkacamata saya juga ngumpat “BANGKE!!! Kacamatanya!!”
Itu bukan karena kacamatanya jelek, justru sebaliknya karena saya kagum dengan kacamatanya…
Kemudian kadang saat lagi bawa mobil saya juga ngumpat “METRO TRANS NGUEHEEEEE!!!!!”
Ya, Itu memang karena saya benci metrotrans sih.
…
...
...
Hal lainnya, saya tahu bahwa shooting star tidak akan mengabulkan permintaan kita,
tapi “seandainya” mereka benar-benar mengabulkan permintaan orang, berarti sebentar lagi saya akan diberi pant*k dan babi? *deg-degan*
Saya tau pant*k itu kata vulgar, tapi sebenarnya pant*k itu apa sih? Seriously… *deg-degan*
Seharusnya semalam saya meminta sesuatu yang lebih berguna, “Bikin-tetangga-sebelah-jadi-rabun-supaya-dia-pakai-kacamata!!!!” misalnya ..(berguna apanya?!)
Kembali ke topik utama yang nyasar begitu jauh,
Setelah eike melihat ke langit terus dari jam 02.30am-04.15am (kepala gw pegel euy!) akhirnya eike nyerah deh
So, I witnessed the Perseids, yeah!
Nama saya akan tercatat di sejarah! (or maybe not..)
Tapi sebenarnya saya agak ragu sih menyebutnya meteor shower, hanya nampak 9 tetes tak bisa dikatakan shower ye..padahal saya berekspetasi bisa melihat lebih banyak tetes daripada saat hujan Leonids tahun lalu (dapat 20-an drops)…
I had little luck with the Perseids meteor shower, but those mosquitoes sure enjoyed the shower of my blood.
The word “mosquito” sounds so Spanish,
Wonder if there is any Spain or Portuguese named Mosquito...
“Good morning, Mr. Mosquito Nata De Coco”
Biar lebih banyak orang yang bisa mengamati meteor shower tanpa effort yang berlebih, seharusnya ada yang berinisiatif untuk bikin “Man-made Meteor Shower”,
konsepnya sederhana, cukup dengan meledakkan bom dari dalam pesawat yang sedang terbang tinggi di udara malam,
dan selanjutnya melempar semua penumpang-penumpang yang lagi terbakar satu per satu dari pesawat tersebut. Flame On!
Man-Made Meteor Shower.
Praktis.
Indah.
I know, I know, what a brilliant idea.
Yeah! Meteor Shower tidak tejadi setiap saat, let’s do this!!
*putar lagu Mind Heist dalam otak*
Rasa kantukku kali ini telah dikalahkan oleh determinasi ku. Dengan segenap determinasi yang saya miliki tersebut, saya berjalan menuju loteng rumah.
Seandainya determinasiku ini bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih penting dan berguna dalam hidup daripada cuman untuk mengamati hal-hal ga penting…
jlebb!!
saya merasa tertusuk oleh kata-kataku sendiri…
So I went up to the rooftop again, drinkin’ ma booze (errm, actually, it was Coca-Cola..)…
Tiba diatas saya melihat pemandangan yang LUARRR BIASAAA!
Words simply cannot describe the beauty of this astrological phenomenon before my eyes!!!!!
…
…
…
…
…
Nah, I’m just pulling your leg…
Mengamati bintang jatuh dan benda-benda langit lainya secara kasat mata setidaknya butuh kondisi langit yang bebas dari awan dan kondisi lingkungan yang bebas dari polusi cahaya, serta seorang atau lebih pengamat yang kurang kerjaan..
Malam tadi hanya langit bagian selatan yang tertutup oleh awan pekat. Namun, polusi cahaya di Batam cukup mengganggu. Can’t help it if. Salah satu saat yang paling bagus untuk mengamati langit malam adalah ketika bosnya PLN lagi ngambek di malam hari. Klo soal pengamat yang kurang kerjaan sih, saya ahlinya *bangga*
Penantianku tidak belangsung lama, setelah berdiri memandang langit Timur beberapa menit, 1st drop of the Perseid Meteor Shower was sighted. Saya cukup terpesona, ekor dari meteornya cukup panjang dan terlihat lumanyan jelas.
Sebenarnaya juga samar-samar melihat 4-5 tetes lainnya secara samar-samar, tetapi samar-samar tidak saya masukin ke dalam hitungan karena nanti akan jadi samar samar.
Berbekal pengalaman mengamati Leonids dulu, (cie i la) dimana penampakan bisa datang dari segala arah langit, saya berusaha nge-scan semua arah. Jeda yang cukup lama sebelum the 2nd drop was sighted, di langit bagian utara. And then the 3rd, 4th, 5th, 6th, and the 7th drop muncul dalam jangka waktu yang berdekatan dari arah angin yang sama.
The 4th drop membuat saya merasa surprised. Saat kemunculannya saya sampai mengumpat “PANT*Q!!!!” saking senang dan kagetnya.
(Saya biasanya ga sevulgar gitu koq, saya tu elegan tau)
4th adalah bintang jatuh sejati, ukurannya lebih besar dan panjang dari semua yang pernah terlihat. (Innuendo intended?)
Ekornya berwarna merah jingga, dan bertahan selama 1-2 detik lebih lama daripada yang lain sebelum ia dissolve di udara. Berbeda dengan yang lain yang berwarna putih, yang hilang begitu saja dalam sepersekian detik.
Tapi tentu saja belum bisa mengalahkan meteor rain di film meteor garden yang bertahan sampai bermenit-menit. Pei Ni Cu Khan Liu Xing Yu Luo Zhai Ji Zhe Di Qiou Shang~ (WTF)
Saat nge-“PUAANT*QQ!!!” tadi saya juga berhasil mengabadikan 4th drop saat muncul tadi,
saya share disini exclusive utuk anda, pembaca blog fed yang berbahagia!!
Behold, a glimpse of this magnificent shooting star!!
Krik Krik Krik Krik
….
…
….
…
Anyway, setelah di-mesmerized oleh 4th and the others, penantian selanjutnya berlangsung cukup lama. Sektiar jam 03.30am, saat saya sudah hampir mau turun, sosok the 8th drop muncul dari arah Selatan yang tertutup awan. Jreng!
Lalu berikutnya, dari arah ke arah timur, saya melihat sebuah pesawat lewat. Jreng Jreng!! (sebenarnya ga penting sih...)
Umpatan maut berikutnya, “WUIH!! BABIIII!!!” muncul ketika saya melihat the 9th drop di arah barat. bener-bener dari segala arah neh meteornya. 9th juga keren, hampir sama dengan 4th.
Em, saya sebenarnya elegan koq, Umpatan hanyalah ungkapan kekaguman saya.
Seperti saat saya melihat goal-nya Forlan di WC2010 kemaren, gw langsung ngumpat “KAAMPREETT FORLAN!!!”
itu bukan karena saya ga suka forlan, justru sebaliknya karena saya kagum banget dengan penampilan dia yang konsisten dengan goal-goal cakepnya…
Lalu kadang saat saya nampak cewe berkacamata saya juga ngumpat “BANGKE!!! Kacamatanya!!”
Itu bukan karena kacamatanya jelek, justru sebaliknya karena saya kagum dengan kacamatanya…
Kemudian kadang saat lagi bawa mobil saya juga ngumpat “METRO TRANS NGUEHEEEEE!!!!!”
Ya, Itu memang karena saya benci metrotrans sih.
…
...
...
Hal lainnya, saya tahu bahwa shooting star tidak akan mengabulkan permintaan kita,
tapi “seandainya” mereka benar-benar mengabulkan permintaan orang, berarti sebentar lagi saya akan diberi pant*k dan babi? *deg-degan*
Saya tau pant*k itu kata vulgar, tapi sebenarnya pant*k itu apa sih? Seriously… *deg-degan*
Seharusnya semalam saya meminta sesuatu yang lebih berguna, “Bikin-tetangga-sebelah-jadi-rabun-supaya-dia-pakai-kacamata!!!!” misalnya ..(berguna apanya?!)
Kembali ke topik utama yang nyasar begitu jauh,
Setelah eike melihat ke langit terus dari jam 02.30am-04.15am (kepala gw pegel euy!) akhirnya eike nyerah deh
So, I witnessed the Perseids, yeah!
Nama saya akan tercatat di sejarah! (or maybe not..)
Tapi sebenarnya saya agak ragu sih menyebutnya meteor shower, hanya nampak 9 tetes tak bisa dikatakan shower ye..padahal saya berekspetasi bisa melihat lebih banyak tetes daripada saat hujan Leonids tahun lalu (dapat 20-an drops)…
I had little luck with the Perseids meteor shower, but those mosquitoes sure enjoyed the shower of my blood.
The word “mosquito” sounds so Spanish,
Wonder if there is any Spain or Portuguese named Mosquito...
“Good morning, Mr. Mosquito Nata De Coco”
Biar lebih banyak orang yang bisa mengamati meteor shower tanpa effort yang berlebih, seharusnya ada yang berinisiatif untuk bikin “Man-made Meteor Shower”,
konsepnya sederhana, cukup dengan meledakkan bom dari dalam pesawat yang sedang terbang tinggi di udara malam,
dan selanjutnya melempar semua penumpang-penumpang yang lagi terbakar satu per satu dari pesawat tersebut. Flame On!
Man-Made Meteor Shower.
Praktis.
Indah.
I know, I know, what a brilliant idea.
Comments